Topeng Sebagai Budaya Kematian

lamantembawang | 01.57 | 0 komentar

Dok Foto Laman Tembawang, Topeng Buku'ng Mangar
Topeng "Buku'ng" ini adalah topeng yang merupakn bentuk budaya masyarakat. Topeng Buku''ng ini dimiliki oleh Suku Dayak Krio khususnya di Desa Benua Krio Dusun Sepanggang. Keberadaan Suku Dayak Krio tersebar di Kecamatan Hulu Sungai Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pada umumnya, apabila ada kematian salah satu tokoh atau orang yang diagungkan di adakan budaya Bebuku'ng. Buku'kng ini dipakai dalam jumlah tertentu saja, yakni dengan angka ganjil dari 3, 5 sampai dengan 7. Semakin banyak jumlah topengnya semakin besar adat istiadat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan ritual budaya ini.
Adapaun topeng-topeng ini juga tidak memakai kayu-kayu sembarangan, ada kayu hutan yakni Plai, pelepah Kelapa, dan dari Labu Air. Makanya, tanaman Plai dan kelapa itu bagi suku Dayak Krio tidak boleh ditebang sembarangan. Buku'ng yang memakai Plai disebut Buku'ng Kepala, yang pakai pelepah kelapa Buku'ng Tengah dan dari Labu Air sebagai Buku'ng yang Bungsu.
Apabila Buku'ng yang dipakai dalam jumlah 3 saja masing-masing satu dari tanaman-tanaman tersebut, kalau 5 jumlah Plai nya dua dan Pelepah Kelapanya dua, dan Labu airny satu. Dan, kalau jumlah Buku'ngnya 7 Plai dan Pelepah kelapa masing-masing 3 sedangkan Labu Air tetap satu. Dalam acara budaya Bebuku'ng ini bukan hanya ritual topeng saja, ini bentuk dari kolektifitas masyarakat yang begitu besar.
Karena, Buku'ng ini akan berkeliling ke kampung-kampung dan kerumah-rumah untuk meminta keperluan untuk orang yang ada ditempat orang yang meninggal. Keperluannya biasanya berupa, Ubi Kelapa, Pinang, Sayur, Mayur, Garam, Micin, Gula, Kopi, Beras, Padi, dan lain sebagainya. Kemudian barang-barang bawaan akan dikumpulkan di tempat orang meninggal yang kemudian dikonsumsi bersama. Dan, dalam berjalan manusia bertopeng Buku'ng ini mempunyai gaya khusus lenggang kiri-lenggang kanan yang istilah orang kampung Bebasa. (lihat gaya Nikasius Meki lagi bebukung di: https://www.youtube.com/watch?v=I5g3NSLOcWk ).
Untuk mengiringi manusia bertopeng "Buku'ng" ini juga ada gamelan khusus yang disebut oleh Dayak Krio dengan Betipak. Saat manusia memasang topeng ini, sebelum turun untuk cari berbagai jenis makan yang diperlukan seperti tersebut di atas, dia harus mengelilingi mayat yang ada dirumah terlebih dahulu.
Dan, ketika seseorang sedang memasang topeng ini tidak boleh disebutkan namanya walaupun kita mengenalnya, karena pernah dialami terdahulu topeng ini tidak bisa dilepas sehingga manusia bertopeng ini harus hidup di hutan dan menjadi penunggu gunung serta bukit. Sekian informasi sekilas manusia bertopeng atau yang di sebut Buku'ng ini oleh Dayak Krio. Semoga ini bisa menjadi referensi untuk anak cucu dikemudian hari tentang kebudayaan Dayak Krio. Serta semua orang yang mau mengetahui Kebudayaan tersebut. Terima kasih! (Penulis : Nikasius Meki).

 Foto Nikasius Meki, Sebelum bertopeng.


Foto Nikasius Meki, Sesudah Bertopeng



Category: , ,

Admin @lamantembawang:
Silahkan meninggalkan komentar yang membangun dan berguna

0 komentar

Governance and Sustainable Fair - Contact: nikasiusmeki@gmail.com