Situs Ini Bukan Situs Internet

lamantembawang | 19.40 | 0 komentar

Rumah Pertemuan Bina Utama Payak Kumang
Konsep rumah betang (rumah panjang) hampir tidak diketemukan lagi khususnya di Kalimantan Barat. Adapun, paling bangunan-bangunan yang menyerupai seperti rumah betang tersebut. Seperti ditemukan di Gedung Pertemuan Bina Utama milik pastoran Payak Kumang Ini, yang mana bangunannya menyerupai rumah betang, dan banyak lagi bangunan-bangunan yang seperti ini. Maksud dari didirikan bangunan ini memang agar tidak menghilangkan sejarah dan cerita panjang tentang kehidupan masyarakat adat dalam hal ini Dayak. Namun, ada yang hilang di dalam bangunan-bangunan tersebut, yakni penghuninya. Karena, konsep rumah betang yang dimiliki oleh Suku Dayak umumnya bukan sekedar bangunan saja, tapi juga kehidupan manusia di dalam bangunan tersebut.
Ini sebenarnya mengisyaratkan bahwa konsep rumah betang yang dulu dimiliki oleh Suku Dayak sudah hampir hilang. Konsep rumah betang disini maksudnya, kolektifitasnya yang dibangun secara bersama-sama tanpa memandang siapa orang tersebut, apa kedudukanya, dan juga strata sosialnya. Disini hidup semua orang yang saling support satu sama lainnya, saling tolong menolong, saling memperhatikan, dan peduli satu sama yang lainnya. Pun, sampai pada tingkat penguasaannya bahwa kepemilikan atas tanah, hutan dan kekayaan alam lainnya dimiliki secara bersama-sama oleh masyarakat dan untuk keperluan bersama.
Maka, masih menyisakan kepemilikan tersebut dalam sistem pengelolaan Tembawang Masyarakat Suku Dayak umumya. Hal ini mengartikan bahwa tempatnya yang ada tembawang tersebut adalah sebagai situs terakhir Suku Dayak umumnya. Karena, di tempat yang ada Tembawang tersebut pernah hidup sekelompok manusia dalam rumah betang ataupun kampung lama dulunya. Tembawang ini yang menjadi kepemilakan bersama oleh kelompok masyarakat. Kemudian, ketika itu dijual atau ditukar dengan barang lainnya menjadikan ini milik individu tertentu.
Berangsur-berangsur konsep yang ada seperti ini semakin hilang, dari rumah betang yang manusianya masih hidup berkelompok sampai pada bangunan-bangunan individu ataupun kepemilikan perorangan yang ada sampai sekarang. Disini mulai ada pengikisan kebersamaan yang dibangun oleh masyarakat yang ada di sekitar ataupun di lingkungannya terlepas sudah tidak hidup dirumah betang lagi seperti dulu kala.
Dulu, sekitar 20 tahun kebelakang kolektifitas seperti ini masih bisa terlihat antar warga satu sama dengan yang lainnya. Semisal, ketika tidak ada Cabai ataupun barang makanan lainnya kita boleh ngambil atau minta ditempat orang yang lainnya tanpa harus membayar sepeserpun. Hal ini terjadi secara bergulir, ketika orang lain tidak punya dan yang satunya punya maka saling berbagi satu sama dengan yang lainnya. Kalau misalnya ada yang dapat Lauk hasil buruan, yang lainya dapat bagian juga.
Jadi, yang perlu dipertahankan dan dijaga sekarang adalah situs terakhir (Tembawang) yang dimiliki oleh Suku Dayak tersebut. Karena, kalaulah situs terakhir ini sudah tidak ada lagi atau hilang maka identitas masyarakat akan lenyap. Kehidupan Sosial, Budaya bahkan Ekonomi yang terkandung di dalam Tembawang tersebut juga akan hilang. Maka, perlu untuk dipertahankan sistem Tembawang Masyarakat ini. Semoga sekelumit tulisan ini memberikan sumbangan serta manfaat bagi kehidupan manusia yang ada di Negeri ini. 

Category: , ,

Admin @lamantembawang:
Silahkan meninggalkan komentar yang membangun dan berguna

0 komentar

Governance and Sustainable Fair - Contact: nikasiusmeki@gmail.com