Sampan Transportasi Sungai

lamantembawang | 06.42 |

Sampan di Sungai Kapuas
Sampan sebagai transportasi sungai, di Sungai Krio, Desa Benua Krio, Kabupaten Ketapang masih tetap menjadi alat yang sangat diperlukan. Di sungai sampan digunakan untuk penyebrangan, alat transportasi untuk cari ikan seperti mancing, pasang pukat, pasang bubu, pasang takalak, pasang penjuring, pasang ntabatn dan lain sebagainya.
Selain itu, untuk membawa barang-barang keperluan ke ladang, membawa hasil panen, karet, dan keperluan lainnya. Banyak hal kegunaan Sampan tersebut bagi masyarakat yang hidup di aliran sungai. Dahulu kala, sebelum ada jalan darat dan kendaraan darat seperti sekarang. Masyarakat menjadikan Sampan sebagai alat transportasi utama.
Sampan ini terbuat dari kayu, untuk membuatnya memerlukan waktu yang panjang dan ketegaran hati. Cara membuatnya dengan menggunakan peralatan kapak atau beliung dan alat tradisional lainnya. Kayu yang diameternya cukup besar, dibelah dan ditebuk hingga menjadi Sampan untuk alat transportasi. Berkembang, Sampan dibuat dari papan dengan menggunakan sistem pelenturan papan dengan metode di huyu istilah Dayak Krio di panaskan pada api dan dibentuk. Untuk menjalankan alat transportasi ini menggunakan alat yang namanya pengayuh dan galah. Pengayuh itu terbuat dari kayu, yang dibuat lempengan untuk mengayuhkan Sampan dan galah itu terbuat dari kayu ataupun bambu untuk menolakan Sampan biar tambah laju.
Sampan, dipakai harus ada yang mengemudikannya dengan pengayuh tersebut agar bisa kekanan, kekiri, dan berbalik arah sesuai dengan kemauan kita. Yang didepan bisa juga menggunakan pengayuh atau galah untuk menjalankan Sampan tersebut. Hebatnya, selain bermanfaat untuk alat transportasi kalau kita mengayuh Sampan juga untuk kebugaran tubuh, hingga tetap sehat. Karena ketika mengayuhkan Sampan ini, biar bisa melaju dengan deras mesti menggunakan tenaga yang cukup kuat. Sampan sebagai filosofy utama ketika ada mesin-mesin seperti sekarang ini. Sampan tersebut di desain sedemikian rupa dengan dipasangkan mesin, dan bergerak lebih laju dengan tidak memerlukan tenaga lagi.
Foto Sampan dan Motor Air
Hingga, muncul pembuatan motor air atau ada yang menyebutnya klotok agar kapasitasnya bisa lebih besar. Kendaraan-kendaraan air lainnya yang bermunculan kemudian seperti Speed Boat, Very, Ekspress, dan kendaraan air lainnya yang hasil modernisasi dari Sampan tersebut. Bedanya, kalau Sampan tidak ada komersilnya untuk menjalankannya, membayarnya dengan tenaga yang secara bersama-sama mengayuhkannya . Ketika sudah menjadi bermesin seperi sekarang, sudah menjadi barang yang komersil. Paling tidak kalaupun kendaraan tersebut kendaraan pribadi itu harus kita isi dengan bahan bakar,  pun juga sampai harus membayarnya dengan uang.
Jadi, kala sistem angkutan/kendaraan seperti sistemnya Sampan tidak akan ada penghisapan dan bentuk lainnya sebagai alat yang menghantarkan kita ke suatu tujuan apapun bentuknya. Artinya, sistem tersebut secara kolektif tanpa adanya penguasaan didalamnya. Alat yang dipakai, membuat sistem seperti ini bisa diciptakan oleh siapapun yang tidak berpikir secara serakah dengan mementingkan dirinya sendiri. Tapi kemudian membangun sebuah sistem, dimana sistem ini untuk kepentingan bersama, tidak untuk kelompok tertentu. Hingga, terciptanya kehidupan yang baru, dimana semua orang merasakan hal yang sama, semua untuk kepentingan bersama.


Di tulis oleh : Nikasius Meki

Category: ,

Admin @lamantembawang:
Silahkan meninggalkan komentar yang membangun dan berguna

Governance and Sustainable Fair - Contact: nikasiusmeki@gmail.com