Pengalaman Humoris

lamantembawang | 01.54 |

Ilustrasi
Perjalanan kali ini menuju kota Kayong Utara (Sukadana), pengalaman paling berharga ini ditempuh atas dasar akan mengadakan diskusi menuju rumah ide. Rumah ide merupakan forum yang dibentuk kawan-kawan palung yakni Bang Titok, dkk. Dalam perjalanan, senda gurau canda dan tawa kita yang menuju kesana tidak tertinggal hingga membuat perjalanan ini mengasikan dan membuat kita tidak sadar ternyata kita sudah sampai tempat tujuan.
Sebut saja Aleksander Mering, orang yang paling punya kelakar dalam mobil yang kita tumpangi tersebut. Begini, ada cerita seorang orang pedalaman pergi ke kota Jakarta. Nginap di hotel berbintang, pada saat mau buang air besar dia bingung untuk mencari tempat pembuangannya. Masuk ke kamar yang satunya wangi, jadi dan semua serba tertata rapi. Sehingga, oleh karena tidak tahan lagi dia mengambil kaos kakinya dan buang air disitu.
Di bukanya jendela kamar hotel tersebut, diputar-putarnya kaos kaki yang berisi tai tadi dan dibuangnya jauh-jauh. Dia pun merasa lega dan kemudian berbaring tidur, namun pada saat berbaring dillihatnya tai tadi yang seharusnya sudah terbuang melingkar di langit-langit hotel tersebut. Dia pun jadi panik, dipanggilnya klinik servis untuk membersihkan kotoran tersebut.
Jang, sapanya!!! Jang itu sapaan untuk laki-laki. Kalau kamu dapat membersihkan kotoran ini kamu saya kasi uang Rp. 50.000,-. Coba Bapak praktekan bagaimana cara bapak melakukan hajat tadi, kok bisa sampai berhamburan sampai ke dek, jawab laki-laki klinik servis tersebut. Bapak akan saya kasi uang Rp. 200.000 malah.
Selanjutnya, ada seorang Bapak  Pastor dan seorang Bapak Haji yang bertetangga. Pada suatu hari, pastor tersebut ingin turne ketempat umatnya. Dia bermaksud meminjam kendaraan bermotor miliknya pak Haji. Pak, saya boleeh meminjam motornya Pak Haji, saya mau turne ke umat saya. Oh ya, boleh saja Pak! Kemudian, turne dilakukan dan kendaraan bermotor milik Pak Haji meluncur menuju tempat turne.
Pada sore hari, pak haji pergi jalan-jalan dan melintas di tempat pencucian motor. Ternyata sekali dilihatnya Pastor tersebut lagi mencuci motor miliknya Pak Haji. Lalu, tutu Pak Haji! Waduh pastor ini minjam motor saya dimandikannya, masuk Katoliklah motor saya tu. Lalu, Pak Haji pun pulang kerumah. Bebererapa saat sampai dirumah, Pastor tersebutpun datanglah mengantarkan motornya. Ini pak Haji, motornya saya kembalikan, terimakasih atas pinjamannya!!! Dengan muka agak berkerut, diterimanya kunci motor tersebut.
Sepulangnya Pastor tersebut, langsung diambilnya gergaji besi milik Pak Haji. Dan, langsung dipotongnya knalpot motor tersebut. Aku sunat kau, biar kau masuk islam lagi. Itulah beberapa humor yang cukup menggelitik perut di perjalanan menuju kota Kayong Utara tersebut.
Setibanya di Kayong Utara, dengan menikmati hidangan kelapa muda di tepi pantai pulau datuk, angin yang sepoi-sepoi membuat selera semakin bertambah. Diskusipun digelar, dengan membicarakan penataan ruang wilayah untuk daerah Kayong Utara mulai di bahas. Menarik, dengan tata ruang yang menjadi planing adalah pembangunan Hutan Desa diantaranya Desa Sungai Sepeti dan Desa Sungai Paduan.  Kayong Utara ini memang merupakan Kabupaten baru dan terhitung masih muda, hebatnya disana pemda dan instansi terkait sangat mendukung dan terbuka bagaimana soal tata ruang wilayah yang baik di daerah tersebut. Memang, dalam hal apapun untuk menuju pembangunan yang berkelanjutan sangat perlu transparansi dan atau keterbukaan agar terciptanya penataan yang lebih baik.



Category: ,

Admin @lamantembawang:
Silahkan meninggalkan komentar yang membangun dan berguna

Governance and Sustainable Fair - Contact: nikasiusmeki@gmail.com