Pengalaman Humoris
Ilustrasi |
Sebut saja Aleksander
Mering, orang yang paling punya kelakar dalam mobil yang kita tumpangi
tersebut. Begini, ada cerita seorang orang pedalaman pergi ke kota Jakarta.
Nginap di hotel berbintang, pada saat mau buang air besar dia bingung untuk
mencari tempat pembuangannya. Masuk ke kamar yang satunya wangi, jadi dan semua
serba tertata rapi. Sehingga, oleh karena tidak tahan lagi dia mengambil kaos
kakinya dan buang air disitu.
Di bukanya jendela
kamar hotel tersebut, diputar-putarnya kaos kaki yang berisi tai tadi dan
dibuangnya jauh-jauh. Dia pun merasa lega dan kemudian berbaring tidur, namun
pada saat berbaring dillihatnya tai tadi yang seharusnya sudah terbuang
melingkar di langit-langit hotel tersebut. Dia pun jadi panik, dipanggilnya
klinik servis untuk membersihkan kotoran tersebut.
Jang, sapanya!!! Jang
itu sapaan untuk laki-laki. Kalau kamu dapat membersihkan kotoran ini kamu saya
kasi uang Rp. 50.000,-. Coba Bapak praktekan bagaimana cara bapak melakukan
hajat tadi, kok bisa sampai berhamburan sampai ke dek, jawab laki-laki klinik
servis tersebut. Bapak akan saya kasi uang Rp. 200.000 malah.
Selanjutnya, ada
seorang Bapak Pastor dan seorang Bapak
Haji yang bertetangga. Pada suatu hari, pastor tersebut ingin turne ketempat
umatnya. Dia bermaksud meminjam kendaraan bermotor miliknya pak Haji. Pak, saya
boleeh meminjam motornya Pak Haji, saya mau turne ke umat saya. Oh ya, boleh
saja Pak! Kemudian, turne dilakukan dan kendaraan bermotor milik Pak Haji
meluncur menuju tempat turne.
Pada sore hari, pak
haji pergi jalan-jalan dan melintas di tempat pencucian motor. Ternyata sekali
dilihatnya Pastor tersebut lagi mencuci motor miliknya Pak Haji. Lalu, tutu Pak
Haji! Waduh pastor ini minjam motor saya dimandikannya, masuk Katoliklah motor
saya tu. Lalu, Pak Haji pun pulang kerumah. Bebererapa saat sampai dirumah,
Pastor tersebutpun datanglah mengantarkan motornya. Ini pak Haji, motornya saya
kembalikan, terimakasih atas pinjamannya!!! Dengan muka agak berkerut,
diterimanya kunci motor tersebut.
Sepulangnya Pastor
tersebut, langsung diambilnya gergaji besi milik Pak Haji. Dan, langsung
dipotongnya knalpot motor tersebut. Aku sunat kau, biar kau masuk islam lagi.
Itulah beberapa humor yang cukup menggelitik perut di perjalanan menuju kota
Kayong Utara tersebut.
Setibanya di Kayong
Utara, dengan menikmati hidangan kelapa muda di tepi pantai pulau datuk, angin
yang sepoi-sepoi membuat selera semakin bertambah. Diskusipun digelar, dengan
membicarakan penataan ruang wilayah untuk daerah Kayong Utara mulai di bahas. Menarik,
dengan tata ruang yang menjadi planing adalah pembangunan Hutan Desa
diantaranya Desa Sungai Sepeti dan Desa Sungai Paduan. Kayong Utara ini memang merupakan Kabupaten
baru dan terhitung masih muda, hebatnya disana pemda dan instansi terkait
sangat mendukung dan terbuka bagaimana soal tata ruang wilayah yang baik di
daerah tersebut. Memang, dalam hal apapun untuk menuju pembangunan yang
berkelanjutan sangat perlu transparansi dan atau keterbukaan agar terciptanya
penataan yang lebih baik.