Inkulturasi Jawa

lamantembawang | 08.27 |

Foto dalaman Gereja Katedral Ketapang
Alunan musik jawa yang mulai berdenting, dengan pakaian pun ala jawa. Itu yang dibawakan oleh koor dan petugas lainnya pada hari ini, dengan inkulturasi jawa yang dibawakan dan khas kejawaannya. Lagu-lagu yang dibawakan oleh koor hari ini serba bernuansa jawa, membuat kepala para umat yang hadir telenggap-telenggok menikmati musik tersebut.
 Petikan gitar, biola, dentingan piano pada hari ini sangat berbeda dari sebelumnya. Sangat dirasakan khas budaya jawa dalam alunan musik yang dibawakawan. Sedikit agak lucu kedengarannya, bacaan-bacaan yang juga dibawakan dalam logat jawa karena orang jawa yang membacakannya. Sampai pastor yang memimpin misa pada hari ini juga pastor dari jawa yang berasal dari Klaten.
Di Ketapang, Kalimantan Barat, secara khusus di Gereja Katedral Santa Gema, selang-selang waktu tertentu petugas-petugas koor, lektor, petugas persembahan, dan lainnya memang menggunakan inkulturasi tertentu dalam melaksanakan misa seperti Batak, Cina, Dayak, dan lainnya. Unik, di Ketapang suku-suku yang ada berbeda-beda corak budayanya tapi untuk perselisihan antar suku, tidak!!!.
Kita semua di Ketapang ini, tidak menginginkan perselisihan yang demikian. Duhulu sebelumnya, antar suku di Ketapang ini juga berjanji dengan upacara tolak bala yang dilakukan. Untuk menolak segala macam perselisihan antar suku yang ada di Kabupaten Ketapang ini. Kalau terjadi! Apabila suku apapun yang memulai hal tersebut akan dikenakan sanksi. Itu adalah komitmen semua suku yang ada di Kabupaten Ketapang ini.
Ya, semoga hal itu tidak akan terjadi sampai kemudian hari nanti. Dan, ternyata dibalik perbedaan yang ada ini ada keindahan yang kita rasakan. Sebelumnya, kita tidak tahu bagaimana Kultur Suku Batak menjadi tahu, begitu juga suku-suku yang lainnya. Atas perbedaan inilah, kita harus saling menghargai keluarbiasaan yang dimiliki daerah kita ini. Kalau bisa kita jaga dengan baik, begitu banyak manfaat yang dapat kita rasakan.

Category: ,

Admin @lamantembawang:
Silahkan meninggalkan komentar yang membangun dan berguna

Governance and Sustainable Fair - Contact: nikasiusmeki@gmail.com